Daftar Istilah-istilah Ulumul Hadits


DAFTAR ISTILAH-ISTILAH ULUMUL HADITS
ISTILAH
MAKNA/ARTI
Al-Adalah
Potensi (Baik) yang dapat membawa pemiliknya kepada takwa, dan (menyebabkannya mampu) menghindari hal-hal tercela dan segala hal yang dapat merusak nama baik dalam pandangan orang banyak. Dalam definisi lain, perawi yang adil adalah: yang meninggalkan dosa-dosa besar da  tidak terus-menerus melakukan dosa kecil
Al-jarh (Tajrih)
Celaan yang dialamatkan pada perawi hadits yang dapat mengganggu (bahkan dapat menghilangkan) bobot predikat “al-adalah” & “hafalan yang bagus”  dari dirinya
Hadits Ahad
Hadits yang sanadnya tidak mencapai derajat mutawatir.
Hadits Dhaif
Hadits yang tidak memenuhi syarat hadits hasan, dengan hilangnya salah satu syarat-syaratnya
Hadits Hasan
Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh perawi yang adil & memiliki hafalan yang sedang-sedang saja (khafif ad-Dhabt)
Illat
Sebab yang samar yang terdapat di dalam hadits yang dapat merusak keshahihannya
Inqitha’
Terputusnya rangkaian sanad, dalam sanadnya terdapat inqitha’, dalam sanad itu ada rangkaian yang terputus

Hadits Masyhur
Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau lebih dalam setiap tabaqah, tetapi belum mencapai derajat mutawatir
Hadits Matruk
Hadits yang terdapat didalam sanadnya terdapat perawi yang tertuduh sebagai pendusta
Hadits Mutawatir
Hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi dalam setiap tabaqat, sehingga mustahil mereka semua sepakat untuk bedusta
Hadits Shahih
Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh perawi yang adil dan memiliki taman ad-Dhabit (hafalan yang hebat) dari perawi semisalnya sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz dan tidak pula memiliki illat.
Ihalah
Isyarat yang diberikan seorang Mu’allif, berupa tempat yang perlu dirujuk berkaitan dengan hadits atau masalah yang bersangkutan
Jahalah
Seseorang yang tidak di ketahui secara pasti, yang berkaitan dengan identitas dan jati diri seorang perawi
Layyin
Lemah
Lidzatihi
Pada dirinya (karena faktor internal). Misalnya Shahih Lidzatihi, ialah hadits yang shahih berdasarkan persyaratan shahih yang ada didalamnya. Tanpa membutuhkan penguat atau faktor external.
Lighairihi
Pada dirinya (karena faktor internal). Misalnya Shahih Lidzatihi, ialah hadits yang hakikatnya hasan, dan karena didukung oleh hadits hasan yang lainnya. Maka dia menjadi shahih lighairihi
Majhul
Perawi yang tidak diriwayatkan darinya kecuali olehsattu orang
Majhul al-‘adalah
Tidak diketahui kredibilitasnya
Majhul al-‘Ain
Tidak diketahui identitasya
Majhul al-Hal
Tidak diketahui jatidirinya
Maqthu’
Riwayat yang disandarkan kepada tabiin atau setelahnnya,berupa ucapan ataupun perbuatan, baik sanadnya bersambung atau tidak bersambung
Marfu’
Hadits yang disandarkan kepada Rasulullah baik ucapan, perbuatan, persetujuan (taqrir), atau sifat; baik sanadnya bersambung atau terputus
Mauqu
Riwayat yang disandarkan kepada sahabat baik berupa perbuatan, ucapan atau taqrir.
Mu’allaq
Hadits yang sanadnya terbuang dari awal,satu orang perawi atau lebih secara berturut-turut, bahkan sekalipun terbuang semuanya
Mubham
Perawi yang tidak diketahui namanya(identitasnya)
Mudallis
Perawi yang melakukan tadlis
Mu’dhal
Hadits yang ditengah sanadnya ada dua orang perawi atau lebih yang terbuang secara berturut-turut
Munqathi’
Hadits yang ditengahnya ada perawi yang terbuang, satu orang atau lebih, secara tidak berurutan
Mursal
Hadits yang terbuang sanadnya dari akhir sanadnya, sebelum tabiin.
Gambarannya : adalah apabila seorang tabiin mengatakan, “rasulullah SAW bersabda...” atau “adalah rasulullah SAW melakukan ini dan itu..”
Nakarah
Makna hadits yang bertentangan dengan makna riwayat yang lebih kuat. Bila dikatakan , “dalam hadits tersebut terdappat Nakarah” artinya, didalamnya terdapat penggalan kalimat atau kata yang maknanya bertentangan dengan riwayat yang shahih
Syadz
Apa yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang hakikatnya kredibel, tetapi riwayatnya tersebut bertentangan dengan riwayat perawi yang lebih utama dan lebih kredibel dari dirinya
Tadh’if
Pernyataan bahwa hadits atau perawi bersangkutan dhaif (lemah)
Tadlis
Menyembuunyikan cela(cacat) yang terdapat didalam sanad hadits, dan membaguskannya secara zhahir.
Tahqiq
Penelitian Ilmiah secara seksama tentang suatu hadits, sehingga mencapai kebenaran yang paling tepat
Tahsin
Pernyataan bahwa hadits bersangkutan adalah hasan
Takhrij
Mengeluarkan suatu hadits dari sumber-sumbernya, berikut memberikan hukum atasnya; shahih atau dhaif
Ta’liq
Komentar , atau penjelasan terhadap suatu potongan kalimat, atau derajat hadits dan sebagainya yang biasa berbentuk catatan kaki
Targhib
Anjuran, atau dorongan, atau balasan baik
Tarhib
Ancaman, atau balasan buruk
Tashih
Pernyataan Shahih
Tsiqah
Kredibel, dimana pada dirinya terkumpul sifat al-adalah dan ad-Dhabit (hafalan yang bagus)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment